PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Jejak Langkah, Aktifitas Pak Harto 25 September 1968-1992

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,
Rabu, 25 september 1974

Wakil presiiden masyarakat ekonomi eropa, sir crishtopher soemas, diterima oleh presiden soeharto pagi ini diistana merdeka. Masalah-masalah yangmenyangkut hubunga antara MEE dan indonesia telah dibicarakan dalam pertemuan tersebut. Kepada wakil presiden MEE itu kepala negara telang mengemukakan persoalan-persoalan yang dihadapi indonesia dalam melaksanakan pembangunan dewasa ini. Selain itu pula disinggung masalah-masalah internasional yang menonjol sekarang ini . 

                   Menteri pertahanan dan keamanan/pangab, jenderal maraden panggabean, menghadap                                                                                                                  
                   kepala negara siang ini di istana merdeka. Dalam pertemuan yang berlangsung selama           
                   satu jam itu, jenderaal pangabean telah melaporkan dan memohon petunjuk kepada 
                   presiden sehubungan dengan dilaksanakannya Rapim ABRI yang akan dimulai hari ini.          
                   Presiden soeharto telah memberikan tekanan pada asas-asas untegrasi, prioritas dan     
                   kontiniutas dalam pembinaan Hankam/ABRI. 

            
Senin, 25 september 1975

Presiden soeharto pagi ini di istana Negara, melantik kapolri yang baru polisi Dr. Awaludin Djamin. Jenderal awaluddin djamil menggantikan jenderal polisi Drs. Widodo budidarmo yang sama masa jabatannya telah habis. 

Sabtu, 25 sepetember 1982 

Betermpat di istana negara, pukul 11.00 pagi ini presiden soeharto menyerahkan hadiah dan piala Presiden RI kepada para pemenang Perlombaan intensifikasi khusus musim tanam 1981/1982. Keluar sebagai juara nasional unutuk perlombaan kali ini adalah kolompok tani rahayu dari kabupaten cirebon. Jawa barat dan kelompok tani bina karya dari kabupaten banjarnegara, jawa tengah . 

Dalam amanatnya, presiden mengtak bahwa  upaya peningkatan produksi pengan dengan cara menrapkan intensifikasi secara lengkap yang disertai kerjasama kelompok, adanya disiplin diri, selalu melaksanakan anjuran yang diberikan pata penyuluh pertanian. Membuktikan bahwa hasil produksi pertanian masih dapat ditingkatkan, bahkan hasil-hasil hamparan kelompok tani uang berlomba ada yang melebihi rata-rata hasil dari lembaga penelitian. 

Dengan hasil rata-rata yang cukup tinggi yang telah dicapai oleh kelompok-kelompok tani itu jelas akan memberikan pengaruh positif terhadap para petani sekitarnya , dan selanjutnya memberikan pengaruh terhadap produksi padi secara nasional. Sebagaimana kita ketahui, demikian presiden produksi beras diindonesia pada tahun 1979 mencapai 17,8 juta ton. Yang dapat kita capai antara lain karena pelaksanaan insus. Tahun-tahun berikutnya produksi beras kita juga terus naik tahun 1980 meningkat menjadi 20,1 ton, tahun  1981 menjadi 22,3 juta ton. Dan pada tahun 1982 ini, walaupun kita mengalami kekeringan, produksi beras diperhitungkan akan mencapai sekitar 23 juta ton. 

Sabtu, 25 sepetember 1971

Jam 09.00 pagi ini di istana negara, presiden soeharto menerima 475 petani yang mengikuti pekan nasional pertemuan petani, yang diselenggarakan dalam rangka hari tani nasional tanggal 24 september. Diantaranya terdapat 227 petani  teladan dan 66 prang menteri tani kecamatan yang berhasil dari 14 provinsi di indonesia.

Pekan nasional pertemuan petani tahun ini diadakan didesa cihiea, dekat cinjur, jawa barat. 
Dalam amanatnya, presiden soeharto mengatakan bahwa pemerintah akan mengatakan peningkatan dibidang pertanian. Penigkatan itu tidak hanya pada pelita pertama  ini saja, akan tetapi juga pada pelita-pelita berikutnya. Dalam rangka peningkatan-peningkatan itu, maka kemajuan teknologi akan diterapkan, sehingga tercapai suatu keseimbangan anttara akan tercapai dalam waktu 20 sampai 25 tahun. Uuntuk mengahadapi peningkatan ini, ia mengharapkan agar para petani padi mengarakan prduksinya tadak semata-mata pada usaha-usaha untuk mempertinggi  produksi saja, tetapi juga pada usaha untuk mendapatkan pasaran yang baik. Oleh sebab itu kita harus menentukan sekian hektar darisawah kita untuk ditanami tanaman pertanian lainnya, seperti jagung tebu dan kacang kacangan itu, akan tetapi hasil-hasil pertanian ini banyak dibutuhkan oleh pasaran diluar negeri. 

Pada kesempatan ini presiden soeharto juga mengingatkan agar para petani bisa mengubah sikap dan jangan latah. Jangan satu orang menanam kopi lalu yang lainnya juga turut menanam kopi hal ini akan mengakibatkan produksi kopi berlimpah dan harganya turun. 

Senin, 25 september 1972 

Presiden soeharto mengatakan kegembiraan atas jaminan kelompok persatuan pembangunan (NU,permusi, PSII dan Perti) untuk mempersoalkan piagam jakarta dan pancasila dalam sidang umum yang akan datang. Demikian dikatakan oleh wakil persatuan pembangunan, HMS minterejda, seusai pertemuannya dengan presiden soeharto. 

Selasa, 25 september 1984

Betempat di bina graha, pada jam 10.00 pagi ini presiden soeharto menerima para ketua PWI dan pemimpin redaksi seluruh indonesia. Mereka baru saja menghadiri pertemuan korrdinasi antara pwi dengan pimpinan redaksi surst kabar dan majalah. Diantara pagi ini tampak ketua umum PWI pusat, Zulharmans, 
Dalam amanatnya, presiden soeharto antara lain menegaskan bahwa bahaya tehadap pancasila bukan saja datang dari rombongan luar, tetapi juga dari dalam, yaitu jika kita tidak sungguha-sungguh mengamalkan pancasila dan jika kita tidak melaksanankan pembangunan sebagai pengamalan pancasila, karena itu sangat tepat petunjuk GBHN 1983, bahwa penerangan media massa sebagai sarana pembangunan bangsa harus dapat mumbudayakan pancasila dan UUD 1945 dalam segala segi kehidupan rakyat rakyat indonesia. Disamping itu pers khususnya perli mengkatka fungsinya sebagaai penyebar informasi yang objektif melakukan kontrol sosial yang konstruktif, menyalurkan aspirasi rakyat dan meluaskan komunikasi dan partisipasi masyarakat. 

Selanjutnya dikatakan presiden bahwa untuk melaksanakan fungsinya yang penting dan ikut menetukann perkembangan pertumbuhan bangsa kita, maka perlu adanya peningkatan pengembangan pers yang sehat, pers yang bebas dan bertanggungjawab. Konsep pers yang sehat. Pers yang bebas dan bertanggungjawab itu merupakan konsep yang kita kembangkan dan tumbuh bersama diindonesia yang merupakan tingkat yang makin dewasa dan maju dari segala pengalaman perkembangan pers ditanah air sejak proklamasi kemerdekaan hingga sekarang ini. 

Kamis, 25 september 1986

Menteri muda urusan peningkatan produksi pangan, ir, wardoyo. Menghadap presiden soeharto di Bina Graha pagi ini. Usai mengahadap untuk memusnahkan seluruh bawang putih seludupan dan jangan dileleng seperti yang dilakukan selama ini. Kestabilan harga sekaligus merangsang para petani untuk menanam bawang putih.

Selasa, 25 september 1990 

Pukul 15.30 sore ini presiden soeharto meresmikan “ indo tourism’90” yangmeruoakan sebuah pameran pariwisataan imdonesia. Dalam upacara yang berlangsug di arena pekan raya jakarta itu, kepala negara mengatakan bahwa kecenderungan menigkatkan keagatan keparawisataan didunia ini perlu kita manfaatkan sebaik-baiknya bagi kemajuan sektor keparawitaan indonesia. Untuk itu kita harus mempermudah dan memperlancar kedatangan wisatawan ke negeri kita dan sekaligus meningkatkan mutu pelayanan kita kepada mereka. Dikatakannya pula bahwa wisatawan harus dapat merasakan pelayanan yang baik sejak mereka mulai mengurus keberangkatan ke negeri kita, selama mereka berada disini dan sampai mereka meninggalkan indonesia. Kita harus dapat menunjukan bahwa kita adalah tuan rumah yang baik. 
Lebih jauh kepala negara mengatakan bahwa untuk memanfaatkan keunggulan keunggulan. Yang kita miliki di sekto kepariwisata, maka peran swasta perlu digalakkan lagi. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh kalangan dunia usaha swasta dalam mengembangkan sektor kepariwisataan, sebab pengembanga sektor ini hampir menyentuh semua bidang kehidupan. Karena itu kepala negara mengajak seluruh jajaran yang berkecimpung dibidang industri keariwisataan agar bekerja sama seerat-eratnya dan bahu-membahu dalam memperluas dan meningkatkan kegiatan kepariwisataan. 

Jum’at , 25 september 1992

Sore ini waktu New York, presiden soeharto menghadiri pertemuan dengan kalangan pengusaha Amerika serikat, pertemuan ini diadakan atas inisiatif US-ASEAN council, asia soecity dan amerika-indonesia chamber of commerce. Pada kesempatan itu kepala negara megatakan bahwa tanpa adanya pembagian tanggung jawab dalam pembangunan antara utara dan selatan, maka ekonomi dunia tidak bisa keluar dari stagnasi sekarang ini. Kami tidak bisa membayangkan suatu kemitraan global, kecuali kalau kita bertekad untuk membagi secara merata, bukan saja hasil tetapi juga tanggungjawab pembangunan ekonomi pada tingkat global, kata presiden . kepada para pengusaha amerika itu, presiden juga  menjelaskan tentang pertumbuhan ekonomi indonesia. Dikatakannya bahwa dalam tahun 1980-an, pertumbuhan itu telah mencapai rata-rata 5,8%, dalam tiga tahun terakir tingkat pertumbuhan telah meningkat menjadi 7% apabila laju pertumbuhan dapat dipertahankan dalam waktu kurang dari satu dasawarsa, maka indonesia akan menduduki secara mantap posisinya sebagai negara berpenghasilan menengah. 
Akhirnya presiden mengundang para pengusaha Amerika serikat untuk menjadi mitra dalam menghadapi tantangan dan tanggapan peluan-peluang yang ada. Presiden mengharapkan agar hubungan baik antara indonesia dan amerika serikat dapat terus terpelihara, sehingga dapat lebih berkembang lagi hubungan perdagangan dan ekonomi antara kedua negara maupun hubungan pengusaha dari kedua negara.