RABU, 1 JUNI 1988
Bertempat di Istana Negara, pada jam 09.00 pagi ini Presiden Soeharto membuka Widya Karya Pangan dan Gizi ke-4. Memberikan sambutan pada pembukaan widya karya yang bertema "Pangan dan Gizi” itu Kepala Negara menekankan pentingnya upaya untuk lebih meningkatkan dan memeratakan hasil pembangunan dalam pelaksanaan Repelita V nanti.
Dikatakan oleh Kepala Negara bahwa dalam hal perbaikan gizi, pemerataan hasil pembangunan tidak hanya mencakup kelompok pendapatan dan wilayah atau daerah, tetapi perhatian utama perlu juga ditujukan kepada kelompok-kelompok yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan masyarakat di masa yang sekarang dan masa yang akan datang, yaitu kelompok wanita, bayi dan balita, khususnya dari kalangan yang berpenghasilan rendah. Untuk itu diperlukan terobosan-terobosan pemikiran, konsepsi, dan teknologi, sehingga masyarakat dapat ikut serta berperan aktif dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi. Dengan terobosan itu kita berharap dapat mengatasi berbagai masalah yang kita hadapi dalam Pelita V nanti, dengan dana dan sarana yang memang masih akan tetap terbatas.
Pukul 10.00 pagi ini, bertempat di Bina Graha, Presiden Soeharto menerima Menteri Negara KLH, Emil Salim. Setelah menghadap, Menteri Emil Salim mengatakan bahwa Presiden meminta kepadanya untuk menjelaskan kepada para duta besar negara-negara anggota IGGI di Jakarta tentang keadaan lingkungan hidup di Indonesia. Sebab hal itu akan dibahas juga dalam sidang IGGI mendatang di Negeri Belanda.
Publikasi, Lita.SH