PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Jejak Langkah Pak Harto 28 Agustus 1967 - 28 Agustus 1982

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,
Senin, 28 Agustus 1967
Pejabat Presiden dalam amanatnya pada pembukaan Rapat Kerja Bulog di gedung Intdam V/ jaya hari ini, antara lain mengatakan bahwa Bulog dibentuk bukan sekedar meneruskan tugas Kolognas antara penggantian baji dari pada badan-badan yang terdahulu. Bulog di bentuk untuk menjamin kelancaran persediaan Sembilan bahan pokok kebutuhan rakyat.

Rabu, 28 Agustus 1968
Presiden Soeharto mengatakan bahwa setiap Provinsi harus membuwat rencana pembangunan. Akan tetapi rencana tersebut harus sama dengan pola rencana pada tingkat Nasional,  yaitu Repelita. Khususnya mengenai pelaksanaan pembangunan di daerah Riau, Presiden Soeharto mengharapkan rencana pembangunan Riau dapat memusat perhatian kepada peningkatan produksi panggan baik dengan cara intensif maupun dengan cara efektif. Menurut Presiden Soeharto usaha untuk membuka usaha tanah persawahan baru sangat memungkinkan di Provinsi ini, sebab Riau memiliki daerah pasang-surut yang sangat luas. Demikian antara lain kesan-kesan Presiden Soeharto tentang kunjungan kerjanya di Provinsi Riau. Pukul 9.00  pagi ini Presiden Soeharto beserta Rombongan meninggalkan Pekanbaru menuju Padang.
Pagi ini Presiden Soeharto, yang memulai kunjungan kerjanya di Sumatra Barat, di sambutr hangat oleh ribuan rakyat di Lapangan Tugu, Padang. Berpidato di halaman nasyarakat kota padang itu, Presiden berbicara  mengenai rencana pembangunan Nasional. Dijelaskan oleh Jenderal Soeharto bahwa Repelita yang akan di laksanakan mulai tahun 1969 bertujuan untuk mencapai masyarakat Indonesia yang aman dan Tenteram, Sejahteri lahir dan batin. Untuk itu pemerintah akan mengutamakan pembangunan di bidang pertanian dan industerinya, seperti industeri pupuk dan lain-lain.

Kamis, 28 Agustus 1969
Pagi ini Presiden Soeharto menerima surat kepercayaan dari Duta Besar Uni Soviet yang Baru, Mikhail Mikhilovich Walkov, di Istana Merdeka. Dalam pidatonya Presiden menyatakan Penghargaannya terhadap maksut dari Uni Soviet  untuk mengadakan hubungan dengan semua Negara yang tidak tergantung kepada susunan kemasyarakatanserta tidak mencampuri urusan dalam negeri Negara-negara yang bersangkutan, sebagaimana yang dikatakan duta besat Wolkov dalam pidato penyerahan surat kepercayaannya.  Menyinggung soal perundingan antara Indonesia – Uni Soviet yang kini sedang berlangsung, Presiden mengharapkan agar hubungan persahabatan yang telah terjalin antara kedua Negara akan menjadi lebih baik lagi di hari-hari mendatang. Presiden juga menyatakan penghargaan terhadap Uni-Soviet atas pengertiannya terhadap kesulitan yang sedang di hadapi Indonesia.
 
Selasa, 28 Agustus 1973
Sidang Dewan Stabilisasi Ekonomu Nasional yang di pimpin oleh Presiden Soeharto pagi ini di Bina Graha memutuskan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri pada umumnya, sesuai dengan kemampuan keuangan Negara. Keputusan yang tertuang dalam Peratuaran Pemerintah No.12 Tahun 1973, yang berlaku surt per 1 April 1973, menaikkan tunjangan kerja minimum Rp 1.750,- menjadi Rp 2.000,-. Dengan demikian penghasilan terendah pegawai negeri akan menjadi Rp 4.300,- per bulan.

Selasa, 28  Agustus  1979
Wakil Presiden Adam Malik, yang akan mengepalai delegasi Indonesia ke KTT Non-Blok di Cuba, jam 09.00 pagi ini diterima Presiden Soeharto di Bina Graha. Wakil Presiden datang untruk melaporkan persiyapan keberangkatan delegasi Indonesia ke Havana dan untuk menerima Petunjuk-petunjuk terakhir dari Presiden Soeharto.
Pada kesempatan itu, Kepala Negara sekali lagi menegaskan garis kebijaksanaannya dan mengharapkan agar Negara-negara peserta KTT itu mempertahankan kemurnian asas-asas geerakan Non-Blok. Presiden juga mengharapkan agar delegrasi Indonesia mengusahakan agar Negara-negara Non-Blok mempertahankan kesatuan gerakan itu dalam bidang ekonomi.

Sabtu, 28 Agustus 1982
Presiden dan Ibu Soeharto hari ini berada di Provinsi Riau untuk meresmikan beberapa Proyek pembangunan. Dalam acara yang berlangsung di lapangan udara Pasir Pangaraian. Presiden Secara sekaligus meresmikan Pelabuhan udara Pasir Pangaraian, pengingkatan jalan Rantau Berangin-Pasir Pangaraian, dam 48 jembatan konstruksi rangka baja dan beton yang tersebar di kabupaten-kabupaten dan Indragiri Hulu.
Dalam amanatnya, Kepala Negara mengatakan bahwa pembangunan Riau memang perlu dipergiat, sebab riau adalah  daerah yang subur dan kaya akan sumber-sumber alamnya serta  mempunyai letak yang strategis. Sampai sekarang ini kekayaan alam kota Riau memang belum dapat kita gali dan kita manfaakan sebaik-=baiknya, sebabnya antara lain adalah karena kurangnya sarana perhubungan dan tenaga kerja. Karena itu dengan bertambah baiknya sarana perhubungan di daerah ini, Presiden menyatakan keyakinannya bahwa masyarakat Riau akan lebih bersemangat lagi dalam berkerja dan membangun.


Sumber : Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Penyusun : Rayvan Lesilolo