PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Kepala Negara Mengharapkan Unsur Penegakan Hukum Harus Menjalankan Tugas Kewajibannya Dapat Memenuhi Amanat Rakyat Seperti yang Intinya Ialah Pengamalan Pancasila UUD 1945.

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,
KAMIS, 14 JUNI 1984

Pukul 09.00 pagi ini, bertempat di Bina Graha, secara bersama-sama Presiden Soeharto menerima Ketua Mahkama Agung, Ali Said SH, Menteri Kehakiman Ismail Saleh SH, dan Jaksa Agung Hari Suharto SH. Kepada ketiga pejabat hukum ini, Kepala Negara menegaskan bahwa penegakan hukum harus dapat memenuhi pemerataan keadilan, memenuhi sasaran pertumbuhan ekonomi serta ikut mendukung dan menciptakan stabilitas ekonomi mengharapkan ketiga unsur penegak hukum ini dalam menjalankan tugas kewajibannya dapat memenuhi amanat rakyat seperti yang intinya ialah pengamalan Pancasila UUD 1945

Secara khusus Presiden Soeharto meminta perhatian mereka tentang perlunya penyesuaian pendidikan hakim dan jaksa, karena sampai kini sebagian para penegak hukum kita masih merupakan hasil pendidikan mas Belanda. Dikatakan oleh Kepala Negara bahwa masalah pendidikan ini sangat perlu diperhatikan, sebab biar bagaimanapun juga para penegak hukum perlu menyesuaikan diri dengan semangat pembangunan sekarang ini.

Setelah menerima ketiga pajabat tinggi hukum itu, pagi ini Presiden menerima Menteri Pertambangan, Prof Dr. Subroto. Menteri Subroto menghadap Kepala Negara untuk melaporkan tentang rencana serah terima pimpinan Pertamina. Selain itu dilaporkannya pula tentang perkembangan harga minyak bumi di pasaran tunai (spot) internasional sehubungan dengan menghangatnya situasi di Teluk Parsi yang merupakan sumber minyak bumi terbesar di dunia. Prof. Subroto ‘juga melaporkan tentang konsumsi bahan bakar minyak di dalam negeri. menyangkut hal yang terakhir ini, dilaporkannya bahwa terjadi peningkatannya lebih kecil dari pada tahun sebelumnya.

Pejabat-pejabat Berdikari Group yang dipimpin oleh Bustanil Arifin SH, menghadap Presiden Soeharto di Bina Graha siang ini. Pada kesempatan itu Presiden Soeharto menugaskan PT Berdikari untuk mempelajari pembuatan serat kapas dari bahan baku kayu putih yang terdapat di daerah NTT. Selain itu diharapkannya juga agar perusahaan negara ini dapat membudidayakan dan teripang laut yang banyak terdapat di NTB. Menyangkut bidang peternakan, Kepala Negara mengharapkan PT Berdikari dapat mengembangkan makanan ternak ini dapat kita hasilkan sendiri, maka produk daging dalam negeri akan meningkat, sehingga kita dapat mengurangi impor daging.

Para pejabat Berdikari Group yang hadir dalam pertemuan dengan Kepala Negara tersebut adalah pimpinan dari perusahaan-perusahaan yang bernaung dalam Berdikari Group. perusahaan-perusahaan itu adalah PT PP Berdikari, PT Bank Duta Ekonomi, PT Wotraco, PT Ujung Lima, PT Asuransi Timur Jauh, PT Berdikari United Livestock, PT Kapas Indah Indonesia, PT Berdikari Sari Utama FM.

Publikasi, Lita.SH