PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Perkembangan Industri Dalam Negeri

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,
Kamis 7 April  1988

Pukul 09:30 pagi ini, presiden soeharto menerima menteri perindustrian, Ir hartarto, dan menteri muda perindustrian, Ir Tungky Ariwibowo, di bima graha. Mereka datang untuk melaporkan tentang pembagian tugas antara menteri dan menteri muda perindustrian. Kepala negara juga dilaporkan mereka mengenai adanya peningkatan ekspor komoditi industri yang cukup tinggi pada tahun 1987. Peningkatan itu terjadi baik dari sudut jenis maupun produksi dari industri kecildan industri yang menggunakan teknologi canggih.

Pada kesempatan itu kepala negara minta departemen perindustrian dan departemen perdagangan untuk menangani promosi penggunaan produksi dalam negeri. sebagaimana diketahui selama kabinet pembangunan IV tugas ini menjadi tanggungjawab menteri muda urusan peningkatan penggunaan produksi dalam negeri, sedangkan didalam kabinet pembangunan V jabatan ini tidak diadakan lagi. 
Setelah menerima kedua menteri yang menangani bidang perindustrian itu, kepala negara kemudia menerima menteri kehakiman ismail saleh. Dalam pertemuan dengan ismail saleh, presiden mengharapkan agar penegak hukum seperti biasa, hakim, dan pengacara benar-benar terpanggil untuk mewujudkan rasa keadilan. Sebab, demikian presiden, rasa keadilan itulan yang sangat didambakan oleh rakyat. Presiden juga menekankan kepada menteri kehakiman, agar harapan rakyat yang mencari keadilan benar-benar diperhatikan, karena masih dijumpai adanya keputusan pengadilan yang dirasakan di satu pihak sudah adil namun dilain pihak dinilai kurang adil. Padahal lembaga pengadilan adalah benteng terakhir tempat rakyat mendapatkan perlidungan dan keadilan. 

Minggu, 7 April 1991

Presiden Soeharto hari ini meninjau proyek pertanian pamulang integrated Farming Saung Mirwan di Sukamanah, Cisarua Bogor, yang menggunakan sistem hidroponik. sistem itu adalah cara menanam tumbuh-tumbuhan bukan pada lahan, melainkan pada media lain seperti pasir, kerikil atau sekam padi yang telah dibakar.

Presiden mengatakan bahwa sistem hidroponik ini perlu disebarkan ke berbagai daerah. menurut Presiden usaha ini bisa disebarkan kepada rakyat, khususnya bagi para pemuda yang sampai sekarang merasakan kekurangan lapangan kerja. hasilnya cukup menggembirakan apalagi kebutuhan kita terus bertambah, bahkan mungkin bisa di ekspor. dalam hubungan ini Kepala Negara mengatakan bahwa para pemuda ini, dapat saja mengusahakan kredit bank untuk menanam berbagai tumbuhan.

pada kesempatan itu Presiden mengakui bahwa sebagian besar kredit yang disalurkan dunia perbankan diberikan kepada pengusaha besar. Namun hal ini tidaklah berarti bahwa pemerintah menganakemaskan para usahawan besar itu. Menurut Presiden, baru-baru ini pemerintah mengeluarkan peraturan yang mewajibkan bank menyalurkan minimal 20% kreditnya kepada pengusaha kecil dan menegah. pinjaman itu tersebut Kredit Usaha Kecil (KUK).


Publikasi Lita,SH.