PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Kepedulian Presiden Soeharto Untuk Mensejahterakan Buruh Di Indonesia

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,
Senin, 12 April 1976

Menteri Perhubungan Emil Salim pagi ini menghadap Presiden Soeharto di Istana Merdeka. Dalam pertemuan ini telah dibahas usaha-usaha pemerintah untuk menurunkan tarif pelabuhan dalam rangka mendorong ekspor. Kepada Menteri Emil Salim, Presiden memberikan pengarahan agar penurunan tarif pelabuhan itu  tidak memberikan dampak negatif terhadap penghasilan buruh, malah sebaliknya harus meningkatkan kesejahteraan mereka.

Partai politik dan Golongan Karya bukan hanya mempunyai  hak hidup dalam Demokrasi Pancasila, malah merupakan kebutuhan yang mutlak sebagai wadah penyaluran aspirasi rakyat dan sarana pembinaan kesadaran politik rakyat. Demikian dikatakan Presiden Soeharto dalam amanat tertulis yang dibacakan oleh Prof. Usep Ranawidjaja dihadapan peserta Kongres PDI hari ini di Senayan, Jakarta. Sejalan dengan kedudukan sebagai penyalur aspirasi rakyat itu, maka Presiden mengharapkan agar partai politik dan Golongan Karya dapat manunggal dengan suka duka rakyat, peka terhadap perasaan dan keinginan rakyat. Partai politik dan Golongan Karya juga diharapkannya dapat menunjukkan konsep dan jalan keluar terhadap masalah-masalh kemasyarakatan. Dengan demikian, mereka akan menjadi kuat, karena memperoleh simpati, dukungan dan kepercayaan rakyat.

Selasa, 12 April 1977

Pukul 10.00 pagi ini, Presiden Soeharto memimpin sidang Dewan Stabilisasi Ekonomi Nasional di Bina Graha. Dalam sidang Nasional itu telah didengar laporan mengenai laju inflasi yang diper-hitungkan dari harga 62 bahan pokok kebutuhan rakyat selama bulan Maret. Diperkirakan bahwa kenaikan hanya sebesar 0,06%. Dengan gejala baik sekarang ini, sidang berpendapat bahwa pegawai negeri bias memanfaatkan kenaikan gajinya.

Dalam sidang ini Kepala Negara telah memberikan petunjuk agar harga beras dijaga dan dipertahankan kestabilannya. Bahan-bahan pokok lainnya juga perlu mendapatkan perhatian, misalnya minyak goreng dan barang-barang lain yang menggunakan bahan minyak goreng, seperti sabun.

Sementara itu Menteri Perdagangan telah melaporkan kepada sidang tentang terjadinya peningkatan permintaan dari luar negeri terhadap bahan-bahan pertanian seperti karet, kopi, dan kayu. Untuk itu Presiden Soeharto menginstruksikan agar Departemen Pertanian secepatnya menyiapkan program kongkrit untuk meningkatkan tanaman dan produksi kopi, dengan jalan mengusahakan penanamannya  oleh rakyat dan tidak hanya untuk perkebunan. Ditekankan pula agar penanaman tersebut juga dilakukan oleh para transmigran dengan jalan menanam kopi di pekarangan rumahnya.

Presiden Soeharto juga mengistruksikan kepada Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Koperasi untuk menyediakan segala sesuatu yang perlu guna menghadapi delegasi Iran. Delegasi Iran itu akan datang untuk membicarakan permintaan tenaga kerja di bidang tekstil, listrik dan keramik. 


Publikasi Lita,SH