PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Kebijaksanaan Presiden Soeharto Di bidang Pertambangan Dan Energi Serta Penyusunan GBHN Yang Akan Datang.

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,
Selasa, 18 April 1978

Menteri Pertambangan dan Energi  Subroto  menghadap Presiden Soeharto di Bina Graha pagi ini. Usai menghadap, ia mengatakan bahwa Presiden telah memberi petunjuk-petunjuk kepadanya mengenai kebijaksanaan di bidang energi.  Dari petunjuk  Presiden itu, maka arah kebijaksanaan Departemen Pertambangan dan Energi  adalah mencari sumber-sumber baru, memperhitungkan kebutuhan dalam negeri (kalau mungkin mengadakanpenghematan), dan siap untuk mengadakan ekspor.

Menurut Kepala Negara, sumber-sumber baru itu misalnya dapat diperoleh dari batu bara, panas bumi, angin dan matahari. Juga diinstruksikan untuk menghemat penggunaan minyak bumi, terutama diharapkan agar perusahaan-perusahan mengganti bahan bahan bakar diesel dengan minyak bakar. Presiden meminta agar eksplorasi dan eksploitasi pertambangan ditingkatkan, sehingga ekspor hasil-hasil tambang bisa dinaikkan. Namun ditingkatkannya agar usaha-usaha tersebut tidak merusak lingkungan, dan bisa menjadi pusat perkembangan di daerah.

Di tempat yang sama, pagi ini juga Presiden Soeharto menerima Menteri Perdagangan  dan Koperasi, Radius Prawiro. Dalam pertemuan ini antara lain telah dibicarakan masalah pengalihan Direktorat Jenderal Koperasi dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi ke Departemen Perdagangan dan Koperasi. Pada kesempatan itu, Radius juga melaporkan tentang ekspor non minyak Indonesia yang dalam tahun1977 ternyata berhasil mencapai US$3,49 miliar.


Sabtu, 18 April 1981

Pagi ini Bina Graha, Presiden Soeharto menerima pengurus Keluarga Alumni Gadjah Mada yang dipimpin oleh Ketuanya, Prof. Dr. Soekadji. Dalam pertemuan itu Presiden Soeharto telah memberikan petunjuk-petunjuk sebagai sumbangan pemikiran  untuk penyusunan GBHN yang akan datang. Juga dijelaskan oleh Presiden Soeharto mengenai proses konstitusional daripada GBHN yang harus diputuskan oleh MPR dan bahan-bahan yang dikumpulkan baik dari Kagama maupun kelompok masyarakat lainnya.

Hari ini Bupati Purwokerto, Supantho, menyerahkan bantuan Presiden kepada para petani peternak di desa Banyuasin, Kembaran, Sedayu. Adapun bantuan yang berupa 96 ekor sapi itu dimaksudkan Presiden untuk dipelihara oleh para petani, dalam rangka upaya Pemerintah untuk meningkatkan populasi ternak potong dan menciptakan lapangan kerja bagi para petani peternak.


Publikasi Lita.SH