PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Catatan Harian Kegiatan Pak Harto pada Tanggal 5 Agustus

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,,,

SENIN, 5 AGUSTUS 1974
Pagi ini di Istana Merdeka, secara berturut-turut Presiden Soeharto menerima surat-surat kepercayaan dari dua orang duta besar asiong, yaitu Duta Besar Mohamad Ali Shekohiyan dari Iran, dan Duta Besar Teodor Ditulescu dari Republik Sosialis Rumania. Dalam amanatnya ketika menerima surat kepercayaan Duta Besar Iran, Presiden Soeharto, mengatakan bahwa dalam kunjungan Shah Iran ke Indonesia dalam beberapa waktu yang akan datang, ia akan bertukar pikiran dan pengalaman dengan Syah Iran, untuk bersama-sama memperlebar jalan persahabatan dan saling pengertian yang selama ini telah terjalin.

Sedangkan kepada Duta Besar Ditulescu, Presiden menyatakan menyambut baik keinginan Pemerintah Rumania untuk memberi isi yang lebih nyata terhadap hubungan persahabatan yang selama ini terjalin dengan baik antara kedua negara. Menurut Kepala Negara, masih banyak terbuka hanya saling menguntungkan bagi kedua belah pihak saja, melainkan juga bermanfaat bagi kepentingan dunia pada umumnya. 

*Beberapa waktu yang lalu Indonesia telah mengirimkan suatu team teknis ke negara-negara sosialis dan Timur Tengah untuk mempelajari kemungkinan-kemungkinan pengembangan hubungan ekonomi antara Indonesia dengan negara-negara tersebut. Siang ini Presiden Soeharto menerima Direktur Jenderal Hubungan Ekonomi Luar Negeri, Departemen Luar Negeri, BS. Arifin, yang selaku Ketua Team Teknis itu melaporkan hasil kerja teamnya. Hasil peninjauan itu masih akan dipelajari selanjutnya oleh Pemerintah.

SABTU, 5 AGUSTUS 1978
Menteri Luar Negeri Mochtar Kusumaatmadja menghadap Presiden Soeharto di Cendana pagi ini. Kepada Presiden dilaporkannya keinginan Perdana Menteri Vietnam untuk mengunjungi Indonesia pada bulan September yang akan datang. Pada prinsipnya Presiden dapat menerima kedatangannya, akan tetapi waktu kunjungan tersebut masih perlu dipertimbangkan lebih lanjut. 

SABTU, 5 AGUSTUS 1989
Pukul 09.00 pagi ini Presiden Soeharto menerima kunjungan kehormatan Menteri Perburuhan dan Sosial Arab 
Saudi, Muhamad Ali bin Al Faiz di Bina Graha. Dalam pertemuan tersebut telah dibahas masalah pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Arab Saudi. Sehubungan dengan itu Menteri Perburuhan dan Sosial Arab Saudi itu meminta kepada Kepala Negara agar Indonesia menyederhanakan prosedur pengiriman tenaga kerjanya. Dikatakannya bahwa negaranya membutuhkan tenaga kerja asing, tetapi mengutamakan tenaga kerja dari Indonesia (TKI) karena sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam.

Menanggapi hal itu, Kepala Negara mengatakan bahwa Indonesia bisa saja menyederhanakan prosedur yang dimaksudkan itu untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja Indonesia di sana. Tetapi dikatakan oleh Presiden bahwa yang paling diutamakan Indonesia sebenarnya adalah kualitas tenaga kerja yang dikirimkannya. Dijelaskannya bahwa tenaga kerja Indonesia dilatih lebih dahulu sebelum dikirimkan ke Arab Saudi, termasuk mempersiapkan mental mereka. Oleh karena itulah jumlah tenaga kerja Indonesia lebih sedikit dibandingkan dengan tenaga kerja dari negara-negara lain. 

*Pukul 10.00 pagi ini Presiden Soeharto memimpin sidang kabinet terbatas bidang Ekuin di Bina Graha. Diungkapkan didalam sidang bahwa angka inflasi dalam bulan Juli yang lalu mencapai 0,45%, sementara neraca perdagangan dalam bulan Mei 1989 mengalami surplus US$413,9 juta. Surplus tersebut tercapai selisih ekspor berjumlah US$1,694 miliar dengan jumlah impor sebesar US$ 1,280 miliar.

Sidang juga mencatat bahwa nilai ekspor migas bulan Mei 1989 berjumlah US$710 juta, atau meningkat sebanyak US$23,3 juta dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya. Dalam pada itu nilai ekspor non-migas selama bulan Mei 1989 mengalami kenaikan sebesar US$146,8 juta drai angka bulan Mei tahun sebelumnya yang hanya sebanyak US$984,5 juta.

Penyusun : Gani Khair
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1 - 6